Friday, March 11, 2011

Terus Naiknya Harga Minyak




Harga minyak di pasar dunia kian mencemaskan dan cenderung akan naik. Kemarin, harga melonjak mendekati 120 dollar AS per barrel. Kondisi ini dipicu kecemasan pelaku pasar minyak di pasar global. Krisis politik di Libya dikhawatirkan mengganggu produksi minyak mentahnya dan kemudian berdampak terhadap pemasukan global. Negara itu memproduksi 1,6 juta barrel per hari, cukup signifikan pengaruhnya jika produksi minyak disana terganggu.

Patut dicatat produsen minyak yang terorganisasi dalam OPEC pun sering kali tidak satu suara dalam menangani krisis harga minyak. Ada saja Negara yang non-OPEC, yang merasa tidak nyaman dalam kenaikan krisis harga minyak dunia. Kita patut khawatir terhadap perkembangan minyak dunia saat ini. Lonjakan kenaikan harga minyak juga berpengaruh dalam bidang pertanian seperti beras, jagung dan kedelai.

Upaya impor terpaksa dilakukan oleh suatu Negara guna menutupi kekurangan pangan di negaranya. Diantara penyebabnya yaitu gagal panen karena factor ketidakmampuan sector pertanian dalam memproduksi dan memenuhu kebutuhan dalam negeri. Lonjakan harga pastilah memicu inflasi global. Tak terkecuali Indonesia yang harus mengimpor minyak dan aneka komoditas tersebut. Namun sampai saat ini, kita belum melihat upaya pemerintah dalam menghadapi krisis minyak ini. Pembatasan pemakaian bahan baker bersubsidi pun belum jelas, sementara pemerintah tak siap pula menaikan harga BBM bersubsidi. Risikonya pun dana APBN bisa jebol.

No comments:

Post a Comment